Sunday, August 22, 2010

TUGAS TEKNIK PENULISAN ILMIAH

Judul:

PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKITAR

SEBAGAI SUMBER BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR

Ika Handayani

Abstrak:

Pemanfaatan sumber belajar yang bervariasi merupakan hal yang jarang sekali dilkukan oleh seorang guru. Walau sebenarnya sumber belajar tidak hanya dari buku atau guru itu sendiri, banyak sekali sumber belajar yang bisa di jadikan pilihan untuk memberikan pembelajaran bermakna untuk siswa. Salah satu sumber belajar adalah dari lingkungan sekitar siswa belajar, hal – hal yang sifatnya konkrit atau nyata tentunya akan menjadikan sebuah pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa sekolah dasar. Pemahaman siswa lebih berkualitas karena bisa belajar dengan melihat langsung di lingkungan sekitar di bandingkan dengan belajar pada sumber belajar yang selalu sama setiap hari. Di samping itu tugas gurupun lebih efisien dan efektif dalam menjelaskan pembelajaran pada siswa. Gurupun dapat memberi motivasi pada siswa dalam belajar IPA dengan sumber belajar dari lingkungan sekitar. Hasil akhir tentunya adalah keefektifan guru dalam mengajar dan juga kefektifan hasil belajar yang dicapai oleh siswa dengan memanfaatkan sumber belajar dari lingkungan sekitar lebih bermakna dan berkualitas.



A. Pendahuluan

Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang memperlukan usaha dan dana yang cukup besar, hal ini diakui oleh semua orang atau suatu bangsa demi kelangsungan masa depannya. Demikian halnya dengan Indonesia menaruh harapan besar terhadap pendidik dalam perkembangan masa depan bangsa ini, karena dari sanalah tunas muda harapan bangsa sebagai generasi penerus dibentuk.

Meski diakui bahwa pendidikan adalah investasi besar jangka panjang yang harus ditata, disiapkan dan diberikan sarana maupun prasarananya dalam arti modal material yang cukup besar serta usaha yang tekun, tetapi sampai saat ini Indonesia masih berkutat pada problemmatika ( permasalahan ) klasik dalam hal ini yaitu kualitas pendidikan. Problematika ini setelah dicoba untuk dicari akar permasalahannya adalah bagaikan sebuah mata rantai yang melingkar dan tidak tahu darimana mesti harus diawali.

Sekolah Dasar (SD) adalah merupakan salah satu mata rantai tersebut yang memiliki peranan dan tanggung jawab yang sangat penting dalam mempersiapkan warga negara yang memiliki komitmen kuat dan konsisten untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Upaya yang dapat dilakukan adalah menyelenggarakan program pendidikan yang memberikan berbagai kemampuan sebagai seorang warga negara melalui berbagai mata pelajaran termasuk salah satunya Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )

Kemampuan dasar, materi pokok, dan indikator pencapaian hasil belajar yang dicantumkan dalam Standar Nasional merupakan bahan minimal yang harus dikuasai siswa. Oleh karena itu, di daerah, sekolah atau guru dapat mengembangkan, menggabungkan, atau menyesuaikan bahan yang disajikan dengan situasi dan kondisi setempat. Realitanya hasil belajar siswa dalam materi IPA belum menunjukkan hasil yang diinginkan.

Selama ini, guru memang belum mengoptimalkan berbagai sumber belajar bermakna yang bisa meningkatkan kualitas hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA. Guru sebatas menggunakan metode ceramah serta penugasan kepada siswa. Dalam kegiatan belajar mengajar guru hanya memberikan paparan materi dan contoh- contoh di papan tulis, kemudian memberikan tugas untuk mengerjakan soal. Dan kegiatan itu terus berulang dari hari ke hari, minggu ke minggu hingga tahun ke tahun. Hal itu terjadi berulang ulang dan guru hanya menggunakan sumber belajar yang sama pula dari tahun ke tahun.

Dari uraian diatas, tanpa disadari siswa dan guru hanya melakukan rutinitas yang sama setiap belajar IPA, karena guru belum mengoptimalkan sumber belajar yang ada yang bisa memberikan pengalaman belajar yang bermakna kepada siswa, sehingga kualitas pembelajaran IPA masih belum bisa memuaskan. Salah satu cara yang bisa memberikan pengalaman belajar bermakna bagi siswa sehingga nantinya diharapkan bisa meningkatkan kualitas pembelajaran IPA ini adalah dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber belajar dari lingkungan sekitar. Sumber belajar tersebut di pilih karena di lingkungan banyak tersedia hal nyata atau benda benda konkrit yang dapat di jadikan sebagai sumber belajar dan juga bisa menjadi contoh nyata untuk menanamkan konsep pada siswa dalam pembelajaran IPA.

Berdasarkan latar belakang permasalahan sebagaimana tersebut di atas, kita bisa melihat, terbatasnya para guru dalam mengembangkan penggunaan sumber belajar. Yang pada dasarnya sumber belajar itu sendiri sangat beragam dan juga sumber belajar secara langsung maupun tidak langsung bisa memberikan pengalaman belajar bermakna bagi siswa sekolah dasar khususnya. Dalam artikel ini akan di bahas tentang seberapa efektifkah upaya penggunaan sumber belajar dari lingkungan sekitar untuk meningkatkan kualitas belajar siswa?

Tujuan dari pembahasan artikel ini adalah untuk memberikan masukan bagi guru dan siswa agar bisa meningkatkan kualitas pembelajaran IPA melalui pemanfaatan sumber belajar dari lingkungan sekitar dan juga untuk meningkatkan kualitas hasil belajar siswa melalui pengalaman belajar yang bermakna yang di dapatkan dari sumber belajar lingkungan sekitar.

B. Pembahasan

Yang menjadi fokus pembahasan dalam tulisan ini adalah hasil pembelajaran IPA yang masih belum sesuai dengan harapan. Kekurang berhasilan tersebut disebabkan oleh kurangnya pemanfaatan sumber belajar yang tersedia di lingkungan sekitar dan guru adalah sebagai satu satunya sumber belajar bagi siswa sehingga hasil belajar masih kurang maksimal. Siswa kurang diberi kesempatan untuk mengembangkan kreativitasnya. Di samping itu, dari sisi siswa sendiri juga masih terbiasa pasif. Siswa kurang berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.

Untuk mengatasi hal ini, perlu di tambahkan sumber belajar dari lingkungan sekitar dan lebih memberdayakan siswa. Situasi kehidupan nyata dan lingkungan sekitar yang ada di sekitar siswa merupakan sumber belajar yang sangat penting dan dapat memberi informasi dan pengalaman belajar yang tidak terbatas bagi siswa. Ada banyak informasi, fakta dan pengetahuan yang dapat digali dari situasi nyata dan lingkungan sekitar guna mendukung rekonstraksi dan memperkaya pemahaman serta pengalaman belajar siswa.

Menurut konsep tripusat pendidikan, ada tiga pusat pendidikan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar. Tiga pusat itu adalah lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Dari konsep Tripusat pendidikan tersebut , lingkungan sebagai sumber belajar di bagi lagi menjadi 3, yakni lingkungan sekolah masyarakat dan lingkungan alam, dengan demikian sumber belajar siswa di sekolah dasar bukan hanya dari seorang atau dua orang guru saja.

Sumber belajar yang bervariasi akan menimbulkan beberapa keuntungan baik bagi guru maupun siswa. Ketika sumber belajar disajikan berasal dari lingkungan sekitar misalnya saja ketika seorang guru menjelaskan pelajaran IPA dengan materi tumbuhan kompetensinya adalah tentang bagian tumbuhan dari mulai daun, buah hingga akar sumber belajar yang di sajikan pada siswa bisa berupa linkungan alam di sekitar siswa belajar. Guru bisa menunjukkan benda konkrit atau bentuk tumbuhan secara nyata pada siswa. Melalui penyajian sumber belajar dari alam ini siswa akan memiliki pengalaman belajar yang bermakna dan pada umumnya akan melekat pada ingatan siswa. Dan gurupun bisa memetik keuntungan dari sumber belajar lingkungan alam yang di sajikan tersebut tentunya akan mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga guru dapat mengembangkan motivasi siswa dalam belajar. Contoh lain misalnya ketika guru menjelaskan tentang pencemaran lingkungan karna ulah manusia yang tidak bisa menjaga kebersihan lingkungan, sebagai sumber belajar dari lingkungan guru bisa membawa siswa pada lingkungan industri kecil di sekitar lingkungan sekolah. Siswa di ajak melihat sumber belajar industri pembuatan tahu di sekitar sekolah misalnya, tempat tersebut adalah merupakan sumber belajar yang banyak memberikan pengetahuan bagi siswa. Siswa akan bisa tahu dari mana asal tahu, bagaimana prosesnya dan limbah apa yang di hasilkan serta bagaimana untuk mengolah limbah tersebut agar tidak mencemari lingkungan sekitar, apakah limbah tersebut bisa diolah kembaki untuk di manfaatkan atau akan di buang begitu saja. Dari pengalaman melalui sumber belajar lingkungan sekitar siswa akan di latih untuk berpikir kritis, dilatih untuk bisa memecahkan sebuah permasalahan melalui pengalaman belajar tersebut.

Pembelajaran IPA dengan lebih memvariasikan sumber belajar akan membuat siswa lebih senang, lebih antusias dan akan banyak muncul kreativitas dari siswa setelah siswa belajar dari apa yang mereka lihat, yang mereka rasa dan yang mereka alami. Pengguanaan sumber belajar dari lingkungan juga akan bisa menimbulkan semangat belajar siswa jika di bandingkan dengan sumber belajar yang monoton dari buku, guru dan kelas sebagai atu satunya tempat untuk belajar.

Bagaimana dengan guru? Apakah hanya siswa saja yang di untungkan dalam hal penggunaan sumber belajar dari lingkungan sekitar? Gurupun bisa mendapatkan manfaat dari penggunaan sumber belajar dari lingkungan ini yakni bisa mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga lebih banyak membina dan mengembangkan gairah belajar siswa dan juga mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional. Guru bisa memberikan pengetahuan pada siswa secara langsung atau nyata.

Lingkungan alam sekitar siswa banyak sekali yang bisa di maanfaatkan untuk di jadikan salah satu sumner belajar bagi siswa dalam memahami beberapa materi IPA Sekolah dasar yang memang berhubungan dengan lingkungan alam, lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat sekitar. Sehingga dalam penyampaian ,materi ada variasi tidak monoton berada dalam lingkungan kelas saja.

Dari pengalaman belajar bermakna yang di berikan kepada siswa melalui pemanfaatan sumber belajar dari lingkungan sekitar dalam pelajaran IPA cukup efektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Hal tersebut bisa di bandingkan dengan siswa yang belajar dengan sumber belajar yang sama dan tetap dari waktu ke waktu dengan siswa yang menggunakan sumber belajar yang bervariasai dari lingkungan sekitar pada pembelajaran IPA khususnya, akan menunjukkan pemahaman yang berbeda pada siswa tersebut. Siswa yang belajar dari sumber belajar yang konkrit biasanya akan lebih mengingat apa yang telah di pelajarinya lebih banyak di bandingkan dengan siswa yang belajar dengan penggunaan sumber belajar yang sama atau tidak ada variasi.

C. Kesimpulan

Dari yang telah di uraikan di atas bahwa penggunaan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar IPA bagi siswa sekolah dasar, akan dapat menciptakan suasana belajar yang berbeda dan tentunya akan memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna bagi siswa. Sehingga dampak yang lebih tampak lagi adalah terjadinya peningkatan kualitas pembelajaran IPA setelah penggunaan sumber belajar dari lingkungan sekitar.

Wednesday, August 18, 2010